Pengenalan Kesepakatan Kelas dalam Membangun Budaya Disiplin di Sekolah
Elitha Aprilucilla, S.Pd.
A. Latar Belakang
Setelah ikut berproses dalam pendidikan guru penggerak yang telah berjalan lebih dari dua bulan banyak hal yang saya rasakan pada diri saya. Dimulai dari kesadaran diri untuk menjadi lebih baik dan menjadikan diri saya sebagai guru penggerak yang mampu menggerakkan roda pendidikan antara lain dengan membangun budaya positif di sekolah. Hal tersebut menjadi landasan bagi saya untuk bahwa sebagai guru, saya punya kewajiban membentuk karakter baik pada diri peserta didik. Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab seorang pendidik, seperti yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara. Seorang pendidik itu seperti among yang menghamba pada peserta didiknya, memerdekakan peserta didiknya dalam belajar, agar menjadi manusia seutuhnya. Agar pendidik tidak hanya berfokus pada kognitif saja tetapi juga membentuk psikomotorik dan afektif pada diri peserta didik.
Untuk itu saya berupaya agar peserta didik berani dalam menyampaikan ide atau gagasannya dengan membuat suatu kesepakatan kelas dalam membentuk budaya disiplin di sekolah. Sehingga dengan demikian harapan saya suasana belajar akan lebih menyenangkan dan memberikan dampak yang baik pada kondisi psikologis peserta didik.
B. Deskripsi Aksi Nyata
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merancang aksi nyata berjudul “Pengenalan Kesepakatan Kelas dalam Membangun Budaya Disiplin di Sekolah”
C. Linimasa Tindakan yang dilakukan
- Guru berkolaborasi dengan peserta didik menentukan budaya positif yang akan dikembangkan
- Guru meminta peserta didik menuliskan kelas seperti apa yang menjadi impian mereka ketika belajar
- Guru meminta peserta didik menempelkan hasil pemikirannya jamboard atau papan tulis,
- Guru mengajak peserta didik berdiskusi membahas impian-impian tentang kelasnya yang sudah mereka tulis untuk menemukan kesamaan yang mereka miliki.
- Guru bersama peserta didik membuat daftar kesamaan yang telah didiskusikan.
- Guru memandu peserta didik mengklasifikasi hal-hal yang dianggap paling penting untuk disepakati bersama.
- Guru memastikan semua murid ambil bagian dalam kegiatan kesepakatan kelas ini.
- Guru mensosialisasikan pembuatan kesepakatan kelas yang baik yang telah disepakati bersama
- Guru melakukan pendampingan dalam refleksi dari setiap kesepakatan kelas yang sudah dibuat secara berkala
D. Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan
1. Melaksanakan kesepakatan kelas bersama peserta didik secara daring
2. Mendapatkan kesepakatan bersama dengan peserta didik
3. Membuat poster kesepakatan kelas
E. Pembelajaran yang di dapat dari pelaksanaan
Tantangan
Selama proses tersebut tantangan yang saya hadapi adalah sinyal yang kurang bersahabat dari beberapa siswa dan ada juga beberapa siswa yang tidak percaya diri dalam menyampaikan idenya sehingga mereka akhirnya saya minta menuliskan ide-idenya lewat kolom chatt pada zoom meeting tersebut. Selain itu juga ada beberapa siswa yang suka memotong siswa lain yang sedang berbicara. Dan alhamdulillah, setelah kesepakatan ini dibuat, anak-anak mulai mencoba untuk menghargai dan menyimak temannya yang sedang berbicara.
Keberhasilan
- Peserta didik siap melaksanakan kesepakatan kelas yang telah dibuat
- Sebagian besar murid sudah menerapkan kesepakatan kelas yang telah dibuat bersama
- Murid mulai berperilaku positif dengan penuh kesadaran
F. Rencana Perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang
1. Pembuatan kesepakatan kelas diharapkan dapat dilaksanakan secara luring dengan peserta didik, guna mendapatkan kesepakatan yang menyeluruh.
2. Melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan terhadap kesepakatan kelas yang telah dilaksanakan pada semester berikutnya.
G. Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan
ea's Blog 